Rabu, 13 Januari 2010

Database Rumah Sakit

Objek yang dipakai

1. Petugas
2. Pasien
3. Dokter
4. Ruang


Penentuan entitas

1. Petugas : Menyimpan informasi identitas dari petugas jaga
2. Pasien : Menyimpan informasi identitas dari pasien
3. Dokter : Menyimpan informasi identitas dari dokter
4. Ruang : Menyimpan informasi identitas dari ruang
5. Rawat inap : Menyimpan informasi apabila terdapat pasien yang perlu rawat inap
6. Pembayaran : Menyimpan informasi dari administrasi pembayaran pasien

Penentuan atribut

1.Petugas : kd_petugas char(10) primary key, nama_petugas varchar(30), alamat_petugas varchar(50),
jam_jaga char(15)

2. Pasien : kd_pasien char(10) primary key, kd_dokte char(10) foreign key, nama_pasien varchar(30),
alamat_pasien varchar(50), tanggal_datang char(15), keluhan varchar(50)

3. Dokter : kd_dokter char(10) primary key, nama_dokter varchar (30),alamat_dokter varchar(50),
spesialisasi_dokter varchar(20)

4. Ruang : kd_ruang char(10) primary key, nama_ruang varchar(30), nama_gedung varchar(30)

5. Rawat inap : kd_rawat_inap char(10) primary key , nama_pasien varchar(30) foreign key, kd_ruang
varchar(30) foreign key

6. Pembayaran : kode_pembayaran char(10) primary key, kd_pasien char(10), kd_petugas char(10),
jumlah_harga varchar(30)




Hubungan atau Relasi

Petugas melayani pembayaran pasien
Tabel utama: petugas
Tabel kedua: pembayaran
Relationship: One-to-many (1:M)
Attribute penghubung: kd_petugas (FK kd_petugas di pembayaran )

Pasien membayar pada tabel pembayaran
Tabel utama: pasien
Tabel kedua: pembayaran
Relationship: One-to-one (1:1)
Attribute penghubung: kd_pasien (FK kd_pasien di pembayaran )

Dokter digunakan untuk pasien
Tabel utama: dokter
Tabel kedua: pasien
Relationship: One-to-many (1:M)
Attribute penghubung: kd_dokter (FK nama_dokter di pasien )

Pasien melakukan rawat inap
Tabel utama: pasien
Tabel kedua: rawat_inap
Relationship: One-to-one (1:1)
Attribute penghubung: kd_pasien (FK kd_pasien di rawat_inap )

Ruang digunakan untuk rawat_inap
Tabel utama: ruang
Tabel kedua: rawat_inap
Relationship: One-to-one (1:1)
Attribute penghubung: kd_ruang (FK kd_ruang di rawat_inap)





create database rumahsakit
create table petugas

(kd_petugas char(10)constraint
pk_petugas_kd_petugas primary key not null,
nama_petugas varchar(30),
alamat_petugas varchar(50),
jam_jaga varchar(30));


create table dokter

(kd_dokter char(10)constraint
pk_dokter_kd_dokter primary key not null,
nama_dokter varchar(30),
alamat_dokter varchar(50),
spesialisasi_dokter varchar(30),);


create table pasien

(kd_pasien char(10)constraint
pk_pasien_kd_pasien primary key not null,
kd_dokter char(10) constraint
fk_pasien_kd_dokter foreign key
references dokter(kd_dokter) on delete cascade on update cascade,
nama_pasien varchar(30) not null,
alamat_pasien varchar(50),
tgl_datang varchar(30) not null,
keluhan varchar(50));


create table ruang

(kd_ruang char(10)constraint
pk_ruang_kd_ruang primary key not null,
nama_ruang varchar(30),
nama_gedung varchar(50),);


create table pembayaran

(kd_pembayaran char(10)constraint
pk_pembayaran_kd_pembayaran primary key not null,
kd_petugas char(10) constraint
fk_pembayaran_kd_petugas foreign key
references petugas(kd_petugas) on delete cascade on update cascade,
kd_pasien char(10) constraint
fk_pembayaran_kd_pasien foreign key
references pasien(kd_pasien)on delete cascade on update cascade,
jumlah_harga varchar(30));


create table rawat_inap

(kd_rawatinap char(10)constraint
pk_rawat_inap_kd_rawatinap primary key not null,
kd_ruang char(10) constraint
fk_rawat_inap_kd_ruang foreign key
references ruang(kd_ruang) on delete cascade on update cascade,
kd_pasien char(10) constraint
fk_rawat_inap_kd_pasien foreign key
references pasien(kd_pasien)on delete cascade on update cascade);

Selasa, 12 Januari 2010

Sistem Informasi Manajemen Pemesanan Tiket Pesawat

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjukNya sehingga
memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini. Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan dengan topik “Sistem Informasi Pemesanan Tiket Pesawat”.

Dimana didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya pengetahuan tentang bagaimana merancang sebuah system pemesanan tiket pesawat .
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang perancangan system pemesanan tiket pesawat, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang bagaimana merancang sebuah output sistem dalam kehidupan kita. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bpk. Edward Rajaguguk selaku Dosen“Sistem Informasi Manajemen”,atas bimbingan dan dukungannya, serta untuk teman-teman atas kerjasamanya. Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tugas ini, masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki, baik itu sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu kmi mengharapkan saran dan kritik dari Bapak yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas ini. Semoga hasil tugas kami ini berguna bagi pembaca secara umum dan kami selaku penulis secara khusus. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian (pemesanan) tiket pesawat dari cara konvensional menjadi lebih modern atau yang sering disebut booking online(online booking). Dewasa ini, memesan tiket dapat dilakukan melalui computer yang tersambung dengan internet.Di Indonesia, pelayanan tersebut telah diperkenalkan oleh National Carrier Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Merpati Nusantara dan Airasia.Hal ini berarti para maskapai penerbangan dapat berhubungan langsung dengan konsumen yang tentu saja akan memberikan dampak ekonomis yang signifikan.menurut William Liu, presiden dan CEO Abacus International, World Tourism Organization memprediksi pada tahun 2010 sebanyak 195 juta pelacong akan membajiri daerah tujuan wisata Asia-Pasifik. Tahun 2020 diramalkan jumlah itu akan melonjak mencapai 397 juta orang,yakni seperempat dari jumlah turisme internasional. Pada awalnya penerapan pembelian tiket secara online sekitar tahun 1998 hanya mencapai satu persen lalu naik menjadi dua persen pada tahun 1999.Saat ini sudah mencapai tiga persen.

Persentase tersebut berlipat ganda pada maskapai Amerika Serikat,United Airlines,dimana lima persen dari pendapatan penerbangan domesticnya pada kwartal pertama tahun ini merupakan sumbangan online sales dengan pertimbangan 50-50 antara website dan lain-lain. Dengan pendapatan tahunan sekitar 20 juta dollar AS, berarti airlines tersebar AS ini akan menjual tiket online lebih dari satu miliyar dollar pada tahun 2020, separuh diantaranya merupakan penjualan langsung kepada konsumen. Maskapai lain, Northwest Airlines bahkan lebih tinggi. Penjualan melalui website meningkat dari empat persen tahun lalu menjadi 6,5 persen tahun ini.Sementara untuk semua tujuan domestic Amerika Serikat, persentasenya berlipat ganda.Fenomena ini mendorong para ilmuan dan marketer untuk mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan penjualan melalui internet. Maka muncullah berbagai penelitian tentang internet arketing terkait dengan pembelian atau pembelanjaan melalui internet (online shoping). Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian kali ini dilakukan oleh Aron M. Levin, Irwin P.Levin dan Joshua A. Weller (2005). Penelitian tersebut menganalisis stribut-stribut yang mempengaruhi preferensi belanja melalui internet (online) dan tidak melalui inrternet (off line) pada produk, konsumen dan tahapan pembelanjaan yang berbedea. Hasil analisis terhadap pengukuran dipakai pada studi ini memperlihatkan 4 atribut pokok, yaitu waktu, harga, pelayanaan dan alternatif. Penelitian kali ini merupakan penelitian replikasi yang mengkaji belanja on line dengan menggunakan 1 kelompok sample, yaitu mahasiswa dan menggunaka satu produk yaitu tiket pesawat.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan :
a. Dapat mengetahui lebih jauh mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen pada pemesanan tiket.

b. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan tiket melalui internet).

c. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai apa manfaat, keuntungan, kerugian, kelemahan dan kelebihan dari e-ticketing.

d. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

e. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan e-ticketing dan apa saja masalah-masalah yang muncul dari penggunaan e-ticketing.Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan.


1.3 Manfaat e-ticketing
a. E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web,

b. Biaya Simpanan - Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.

c. Menghemat waktu untuk pembelian tiket..

d. Aman dan Aman - E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

e. Kehadiran sebenarnya Pelaporan - Cari tahu berapa banyak Anda e-tiket patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka tiba.



BAB II Perancangan system
2.1 Perancangan input



2.2 Perancangan output

2.3 Struktur database


BAB III Implementasi system

3.1 Spesifikasi
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam identifikasi objek melalui gelombang radio, dapat membantu proses pemesanan atau pembelian tiket lebih fleksibel dan checkin menjadi lebih cepat dan nyaman bagi calon penumpang. Aplikasi yang dibuat menggunakan teknologi NFC sehingga membutuhkan perangkat lunak, perangkat keras, sistem jaringan serta sumber daya manusia agar dapat berjalan dengan baik.

3.2 Pemakaian Program
System e-ticketing ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pengguna yang akan melakukan reservasi tanpa perlu datang kekantor perwakilan tertentu. Melalui aplikasi ini maka pengguna dapat melihat jadwal penerbangan dan melakukan reservasi dari dan ke kota manapun selama terdapat jadwal penerbangan pada saat itu.




BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan
a. Sistem reservasi e-ticketing berbasis web dapat menyediakan data dan pengolahan data untuk segala informasi mengenai jadwal penerbangan, pemesanan tiket pesawat terbang, biaya tiket pesawat terbang dan juga pembatalan keberangkatan suatu pesawat terbang.

b. Sistem reservasi e-ticketing dapat diakses secara online di setiap tempat yang memiliki sambungan internet. Sehingga sangat memudahkan pengguna yang ingin melakukan reservasi pesawat terbang.

Saran :

a. Waktu merupakan komponen pembentuk referensi pembelian online yang paling kursial,oleh karena itu produsen harus memperhatikan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh konsumen untuk melakukan pembelian tiket pesawat melalui internet.

b. Harga tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian online, namun produsen harus tetap mempertahankan tingkat harga yang masuk akal dalam arti harga yang ditawarkan tidak membuat produsen yang bersangkutan merugi dan tetap dipandang konsumen sebagai harga yang kompetitif.

c. Pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian online, namun produsen juga harus tetap mempertahankan kualitas keprimaan pelayanana agar kolnsumen tidak memberikan testmonial yang merugikan produsen.

Minggu, 03 Januari 2010


inilah saudara-saudaraku


my sister


temen-temen waktu SMA

selesai ujian nasional langsung foto-foto

Liburan Tahun baru ku kali ini menyenangkan banget, tapi ga semua anggota keluarga ngumpul, tapi itu semua ga menjadi penghalang tuk liburan ku kali ini.
Malam menjelang tahun baru kami sekeluarga berkumpul untuk berdoa dan setelah itu mulai saling maaf-maaffan yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan di keluarga kami tuirun temurun.